Berbicara tentang role model, tiap kita pasti punya role
model. Jika kita mencari seorang role model dalam hidup, carilah yang best of
the best. Hari ini banyak orang yang salah dalam menentukan role modelnya
karena hanya melihat dari segi kecantikan, ketampanan, popularitas, kemapanan,
atau hal dunia lainnya. Seharusnya sebagai seorang muslim carilah yang sudah
mendapatkan jaminan syurga oleh Allah Subhanahu wata’ala. Salah satunya ialah
Ibunda Khadijah radhillahu’anhu.
Nah, apa saja yang telah Khadijah lakukan dan bagaimana
perjalanan cinta Rasulullah sehingga bisa mendapatkan jaminan surga, dan surganya
pun tidak main-main yaitu surga Firdaus, surga yang selevel dengan surganya
Rasulullah.
Pertama, perjalanan cinta Khadijah diawali dengan
memperbaiki kualitas diri.
Khadijah seorang wanita yang cantik, kaya raya bahkan
menguasai 2/3 kota Makkah, berasal dari keturunan Khuwailid yang sangat
terpandang. Intinya Khadijah telah memiliki semuanya dari segi keduniaan. Namun,
semua itu tidak membuat khadijah bermalas-malasan. Sosok khadijah seorang yang
sangat sederhana, memiliki etos kerja, produktif dan senantiasa menjaga akhlak
dan izzahnya, dan beliau juga tidak menyembah lata dan uzzah layaknya
kebanyakan masyarakat jahiliyah saat itu.
Kisah kehidupan cinta khadijah, tidak semulus yang kita
pikirkan, beliau seorang janda pada umur 25 tahun. Banyak lelaki yang ingin
menikahinya, bahkan sekelas Abu Jahl dan Abu Sufyan memasukkan proposal
cintanya, namun ditolak oleh Khadijah.
Kedua, Rasulullah dan Khadijah yang se-frekuensi
Rasulullah dan Khadijah memiliki banyak kesamaan. Orang
sekelas premium akan bertemu dengan yang premium juga. Brandingnya Rasulullah
sebelum menikah adalah sosok yang tabligh, fatanah, shiddiq, dan amanah.
Awal ketemunya itu, saat itu khadijah resah dengan
kecurangan yang terjadi di masa-masa jahiliah. Ia pun mencari karyawan yang
jujur, dan jadilah Rasulullah sebagai karyawannya Khadijah. Akhirnya,
Rasulullah melakukan travelling untuk berdagang ke kota Syam bersama Maysaroh.
Karena Rasulullah sangat kredible dalam berdagang, beliau mendapatkan keutungan
2 kali lipat, dan gajinya pun dilipatgandakan.
Maysaroh pun menceritakan kepada Khadijah terkait perjalanan
dagangnya bersama Rasulullah yang mengalami banyak kejadian-kejadian yang luar
biasa, diantaranya awan-awan selalu mengikuti mereka sehingga mereka merasa
teduh. Mendengar itu, Khadijah pun sangat kagum dengan Rasulullah, namun beliau
tetap menjaga izzahnya dengan tidak modus, tidak chat-chatan. Akhirnya
dijodohkanlah Khadijah dan Rasulullah, yang awalnya mereka sama-sama merasa
tidak pantas.
Sebelum menikah Khadijah bermimpi melihat matahari yang
datang kepadanya. Dan diceritakanlah mimpinya itu kepada Waraqah, sepupu
Khadijah. Dan Waraqah menafsirkan bahwa Khadijah akan menikah dengan seorang
Nabi. Dari pernikahan Rasulullah dan Khadijah dikaruniai 6 orang anak. dan dari
segi sosial dan ekonomi berada di Top of top karena kehebatan mereka berdua
yang keren. Dan Rasulullah, dijadikah top of mind oleh masyarakat Makkah,
terbukti dengan dipercayakannya Rasulullah untuk memindahkan Hajar Aswad.
Ketiga, Khadijah adalah partner pertama Rasulullah yang
sangat luar biasa yang menguatkan dan mendukung 100% Rasulullah di masa-masa
awal berdakwah di saat yang lain memusuhi dan menghina.
Keempat, Cinta pertama Khadijah adalah Allah, Rasulullah,
dan jihad fii sabilillah.
Periode-periode awal dakwah nabi adalah masa-masa yang
sangat sulit, umat muslim diboikot oleh orang-orang kafir sampai-sampai mereka
harus makan daun dan seluruh kekayaan Khadijah habis untuk membantu dakwah
Rasulullah. Kondisi kita sekarang yang lagi lock down masih sangat jauh dengan
kondisi umat Islam dulu.
Ada perkataan Khadijah yang sangat luar biasa di akhir-akhir
hidupnya. Beliu mengatakan, “Jika nanti saya telah meninggal dan kau tidak
mendapatkan apapun yang bisa digunakan untuk menyebrangi lautan dalam rangka
berrdakwah, maka pakailah tulangku”. Masya Allah, prioritas Khadijah seperti yang tercantum di Qs At-Taubah:24,
yang intinya prioritas cinta di hati kita adalah Allah, Rasulullah, dan Jihad
Fii Sabilillah. Karena pengorbanan
Khadijah yang sungguh sangat luar biasa itu, Malaikat Jibril datang kepada
Rasulullah, dan menitipkan salam dari Allah kepada Khadijah dan juga dijanjikah
syurga. Masa meninggalnya khadijah disebut dengan Tahun Kesedihan karena
Rasulullah sangat sedih ditinggal kekasih hatinya. Dan tidak ada yang bisa menggantikan
posisi Khadijah di hati Rasulullah.
Itulah track record dari kisah perjalanan hidup ibunda
Khadijah yang dari sejak lahir dipenuhi dengan keberlimpahan harta namun semua
berbalik saat Khadijah meninggal.
Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah Ibunda
Khadijah Radiallahu anhu. Yang mengajarkan kita tentang keistiqamahan, bahwa
istiqamah itu sampai akhir hayat. Tidak ada namanya kita menggadaikan keimanan
kita karena pekerjaan, popularitas, dan lain-lain. Dan kedua kesuksesan itu,
tidak harus dilihat dari Islam itu harus menang tapi bagaimana kita bisa tetap
berjuang mempertahankan Islam sampai akhir hayat kita.
No comments:
Post a Comment