Sunday, May 3, 2020

Ketika Cinta Berbuah Surga



Bismillahirrahmanirrahim
Berbicara tentang role model, tiap kita pasti punya role model. Jika kita mencari seorang role model dalam hidup, carilah yang best of the best. Hari ini banyak orang yang salah dalam menentukan role modelnya karena hanya melihat dari segi kecantikan, ketampanan, popularitas, kemapanan, atau hal dunia lainnya. Seharusnya sebagai seorang muslim carilah yang sudah mendapatkan jaminan syurga oleh Allah Subhanahu wata’ala. Salah satunya ialah Ibunda Khadijah radhillahu’anhu.
Nah, apa saja yang telah Khadijah lakukan dan bagaimana perjalanan cinta Rasulullah sehingga bisa mendapatkan jaminan surga, dan surganya pun tidak main-main yaitu surga Firdaus, surga yang selevel dengan surganya Rasulullah.

Pertama, perjalanan cinta Khadijah diawali dengan memperbaiki kualitas diri.
Khadijah seorang wanita yang cantik, kaya raya bahkan menguasai 2/3 kota Makkah, berasal dari keturunan Khuwailid yang sangat terpandang. Intinya Khadijah telah memiliki semuanya dari segi keduniaan. Namun, semua itu tidak membuat khadijah bermalas-malasan. Sosok khadijah seorang yang sangat sederhana, memiliki etos kerja, produktif dan senantiasa menjaga akhlak dan izzahnya, dan beliau juga tidak menyembah lata dan uzzah layaknya kebanyakan masyarakat jahiliyah saat itu.
Kisah kehidupan cinta khadijah, tidak semulus yang kita pikirkan, beliau seorang janda pada umur 25 tahun. Banyak lelaki yang ingin menikahinya, bahkan sekelas Abu Jahl dan Abu Sufyan memasukkan proposal cintanya, namun ditolak oleh Khadijah.

Kedua,  Rasulullah dan Khadijah yang se-frekuensi
Rasulullah dan Khadijah memiliki banyak kesamaan. Orang sekelas premium akan bertemu dengan yang premium juga. Brandingnya Rasulullah sebelum menikah adalah sosok yang tabligh, fatanah, shiddiq, dan amanah.

Awal ketemunya itu, saat itu khadijah resah dengan kecurangan yang terjadi di masa-masa jahiliah. Ia pun mencari karyawan yang jujur, dan jadilah Rasulullah sebagai karyawannya Khadijah. Akhirnya, Rasulullah melakukan travelling untuk berdagang ke kota Syam bersama Maysaroh. Karena Rasulullah sangat kredible dalam berdagang, beliau mendapatkan keutungan 2 kali lipat, dan gajinya pun dilipatgandakan.

Maysaroh pun menceritakan kepada Khadijah terkait perjalanan dagangnya bersama Rasulullah yang mengalami banyak kejadian-kejadian yang luar biasa, diantaranya awan-awan selalu mengikuti mereka sehingga mereka merasa teduh. Mendengar itu, Khadijah pun sangat kagum dengan Rasulullah, namun beliau tetap menjaga izzahnya dengan tidak modus, tidak chat-chatan. Akhirnya dijodohkanlah Khadijah dan Rasulullah, yang awalnya mereka sama-sama merasa tidak pantas.
Sebelum menikah Khadijah bermimpi melihat matahari yang datang kepadanya. Dan diceritakanlah mimpinya itu kepada Waraqah, sepupu Khadijah. Dan Waraqah menafsirkan bahwa Khadijah akan menikah dengan seorang Nabi. Dari pernikahan Rasulullah dan Khadijah dikaruniai 6 orang anak. dan dari segi sosial dan ekonomi berada di Top of top karena kehebatan mereka berdua yang keren. Dan Rasulullah, dijadikah top of mind oleh masyarakat Makkah, terbukti dengan dipercayakannya Rasulullah untuk memindahkan Hajar Aswad.

Ketiga, Khadijah adalah partner pertama Rasulullah yang sangat luar biasa yang menguatkan dan mendukung 100% Rasulullah di masa-masa awal berdakwah di saat yang lain memusuhi dan menghina.

Keempat, Cinta pertama Khadijah adalah Allah, Rasulullah, dan jihad fii sabilillah.
Periode-periode awal dakwah nabi adalah masa-masa yang sangat sulit, umat muslim diboikot oleh orang-orang kafir sampai-sampai mereka harus makan daun dan seluruh kekayaan Khadijah habis untuk membantu dakwah Rasulullah. Kondisi kita sekarang yang lagi lock down masih sangat jauh dengan kondisi umat Islam dulu.

Ada perkataan Khadijah yang sangat luar biasa di akhir-akhir hidupnya. Beliu mengatakan, “Jika nanti saya telah meninggal dan kau tidak mendapatkan apapun yang bisa digunakan untuk menyebrangi lautan dalam rangka berrdakwah, maka pakailah tulangku”. Masya Allah, prioritas Khadijah  seperti yang tercantum di Qs At-Taubah:24, yang intinya prioritas cinta di hati kita adalah Allah, Rasulullah, dan Jihad Fii Sabilillah.  Karena pengorbanan Khadijah yang sungguh sangat luar biasa itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah, dan menitipkan salam dari Allah kepada Khadijah dan juga dijanjikah syurga. Masa meninggalnya khadijah disebut dengan Tahun Kesedihan karena Rasulullah sangat sedih ditinggal kekasih hatinya. Dan tidak ada yang bisa menggantikan posisi Khadijah di hati Rasulullah.

Itulah track record dari kisah perjalanan hidup ibunda Khadijah yang dari sejak lahir dipenuhi dengan keberlimpahan harta namun semua berbalik saat Khadijah meninggal.
Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah Ibunda Khadijah Radiallahu anhu. Yang mengajarkan kita tentang keistiqamahan, bahwa istiqamah itu sampai akhir hayat. Tidak ada namanya kita menggadaikan keimanan kita karena pekerjaan, popularitas, dan lain-lain. Dan kedua kesuksesan itu, tidak harus dilihat dari Islam itu harus menang tapi bagaimana kita bisa tetap berjuang mempertahankan Islam sampai akhir hayat kita.

#Resume Kajian Teh Farah Qoonita

No comments:

Post a Comment