Pada
akhir Desember 2019, penduduk dunia dihebohkan oleh serangan musuh yang tak kasat
mata, yaitu muculnya wabah yang disebabkan oleh virus corona yang kemudian
disepakati bernama Covid-19 (akronim
dari coronavirus disease 2019). Dan WHO telah
menetapkan covid-19 ini sebagai pandemi. Covid-19 ini telah menyerang 152
negara termasuk Indonesia. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam
keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha
BNPB, Jakarta, Senin (4/5) melaporkan bahwa di Indonesia terdapat 11.587 pasien
positif, 1.954 sembuh,dan 864 meninggal. Dan pastinya, masih banyak orang
yang sebenarnya sudah terinfeksi namun tidak tercatat/terdeteksi.
Kondisi
ini tentunya memberikan dampak yang serius bagi seluruh aktivitas kehidupan
kita. Terjadi goncangan dari segala aspek, baik aspek ekonomi, sosial,
pendidikan dan lainnya. Hari-hari kita terganggu, planning yang di-schedule-kan
terbengkalai. Laa haula wa la quwwata illa billah. Manusia hanya bisa
berencana namun hak prerogatif Allah untuk membuat rencana itu menjadi real.
Well... mari kita
melihat dari segi positif pandemi ini karena yakinlah setiap yang Allah
takdirkan pasti baik. Tau tidak? ternyata, di masa pandemi ini, bumi sedang
mereformasi dirinya. Sebuah Jurnal Nature mengungkap fakta mengejutkan mengenai
lubang ozon Bumi yang mulai tertutup. Fakta ini membuat banyak orang
bertanya-tanya apakah kabar tersebut baik atau malah buruk untuk
keberlangsungan kehidupan manusia. Terututupnya lubang ozon Bumi ini tentu
adalah kabar baik. Hal ini menandakan bahwa Bumi sedang memperbaiki diri.
Saat pandemi ini adalah
waktu yang terbaik bagi kita sebagai manusia untuk juga kembali mereformasi
diri. Mari jadikan kesempatan #dirumahaja untuk bisa merefleksikan diri, sebagai
seorang muslim, apakah kita sudah berbuat sesuai dengan tujuan penciptaan kita
sebagai hamba Allah?. Apakah kita sudah memaksimalkan segala potensi yang Allah
berikan kepada kita hari ini?.
Sebagai seorang
muslim, hidup kita tidak diatur oleh trend atau zaman, tapi sudah diatur oleh
Allah, pencipta kita. Kita hidup di dunia ini ada tujuannya. Allah
Ta’ala telah mention dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur’an apa
yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka
lembaran-lembaran Al Qur’an dan kita jumpai pada surah Adz Dzariyat ayat 56. Di
sana, Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Kemudian ada
juga di Qs Al-Baqarah : 30
Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Ya, kita diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya
dan sebagai seorang khalifah (pengelola bumi). Masyaa Allah, Allah telah menyebutkan life
goal kita dan juga sudah membuatkan program untuk kita sebagai manusia
untuk bisa mencapai life goal tersebut. Yang mengajarkan kita sebagai
seorang muslim untuk selalu produktif. Misalnya, dengan perintah shalat 5x
sehari dan shalat sunnah lainnya sebagai meditasi untuk tubuh kita sekaligus
menempa diri untuk belajar disiplin,
puasa agar kita bisa sehat dan bisa menahan diri dari hawa nafsu, sedekah agar
kita bisa berbagi dengan sesama manusia. Kita pun diajarkan untuk senantiasa
itqon (profesional) dalam melakukan sesuatu dan banyak lagi program-program
lainnya yang menuntut kita untuk menjadi a productive muslim.
Bagaimana agar bisa keep
produktif meski #dirumahaja? Walaupun
kita #dirumahaja kesempitan yang Allah berikan saat ini, memberikan kita
kesempatan untuk tetap bertumbuh dengan mengasah beberapa hal dari hidup kita. Pertama,
mengasah spiritual dengan kembali
bertafakkur, melakukan aktivitas yang worth
it di pandangan Allah, sebelumnya mungkin
kita sibuk dengan aktivitas organisasi, kuliah, kerja, dan aktivitas di luar
rumah lainnya sehingga tidak ada waktu untuk membaca dan mentadabburi Al-Qur’an serta mengerjakan shalat yang lebih mindfulness. Kedua, mengasah emotional, waktu ini adalah waktu
untuk lebih dekat dan berbagi kasih sayang dengan keluarga dan kepada sesama utamanya bagi yang berdampak
covid-19 ini. Ketiga, mengasah intelectual dengan menuntut ilmu, dan mengasah skill. Iqra (bacalah),
itulah ayat yang pertama kali turun yang mengajarkan bahwa umat muslim itu
harus cerdas. Keempat mengasah physical dengan tetap berolahraga dan
mengonsumsi makanan yang bukan hanya halal tapi juga thoyyib (bergizi)
Well.. This is just personal self-reminder. Semoga kita termasuk
orang yang senantiasa memanfaatkan waktu dengan baik dan berusaha untuk terus
produktif meski #dirumahaja. Aamiin
Di
bawah awan putih, 5 Mei 2020

No comments:
Post a Comment