Monday, November 23, 2020

Mari Marayakan Takdir


 

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku”

-Umar bin Khattab-

Berbaik sangkalah dengan ujian. Dari miliaran manusia, engkau adalah pilihan yang Allah pertemukan dengan kesempatan untuk menguji seberapa jauh batas kesabaran dan membuktikan seberapa besar kita percaya akan kekuatan yang melebihi batas kemampuan.

Kadang kita merasa kitalah yang paling berat ujiannya, paling besar cobaannya. Padahal, di luar sana ada yang bertaruh nyawa agar jiwa masih tetap dalam raganya. Ada yang berfikir bisakah esok ia mengisi perutnya kembali. Masihkah kita pantas untuk mengeluh?

Percayakan diri pada sang sutradara terbaik. Ibarat seorang bayi yang dilempar ke atas, yakinlah anak bayi ini akan kembali dalam kondisi baik-baik saja, karena anak bayi ini “in good hands”. Dengan mindset yang seperti ini hidup kita akan tenang dan fokus pada tugas utama kita yaitu beribadah kepada Allah. kita mempersiapkan ibadah terbaik kita. Agar saat kelak Allah memanggil kita, kita sudah punya perbekalan yang cukup. Semoga Allah mudahkan ^^

Pada hakikatnya urusan rezeki, jodoh, dan ajal sudah Allah tentukan jauh sebelum kita diciptakan dan sudah dituliskan di Lauh Mahfudz. Untuk urusan rezeki, tidak akan pernah melenceng, sisa kita bagaimana menjemputnya dengan ikhtiar terbaik. Begitupun dengan urusan jodoh, setiap manusia punya pasangannya masing-masing dan tidak akan pernah tertukar. Dan ajal pun, tidak akan bergeser waktunya, sedetik pun. Lantas, apa lagi yang kita cemaskan. Mari kita menjalankan peran kita masing-masing dengan segala potensi yang Allah berikan. Yang diberikan potensi menulis, gunakan untuk menulis qalam Allah, yang diberi potensi mampu fasih berbicara di depan umum, gunakan untuk mengajak orang-orang ke jalan Allah, yang diberi potensi pintar masak, gunakan untuk menyediakan makanan yang halal dan thoyyib lagi lezaat. Dan yakinlah, setiap kita punya potensi sisa kita bagaimana menggali potensi tersebut untuk kebermanfaatan seluas-luasnya.

            Intinya, kita ini berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain, dari satu ujian ke ujian yang lain. Mari kita merayakan takdir-takdir tersebut dengan sabar dan syukur (yeaay) 💦